MENGENAL BACK-END DEVELOPER

MENGENAL APA ITU BACK-END DEVELOPER
https://pixabay.com/id/

MENGENAL APA ITU BACK-END DEVELOPER – Untuk dapat menjadi back end developer atau server side, Anda harus memahami front end dan bagaimana keduanya berinteraksi. Front end kerap disebut sebagai pemrograman client-side, adalah apa yang terjadi di browser semua yang dilihat dan berinteraksi oleh pengguna.

MENGENAL APA ITU BACK-END DEVELOPER – Untuk memahami pengembang backend atau sisi server, Anda perlu mengetahui front end dan bagaimana keduanya berinteraksi. Frontend, yang juga disebut pemrograman sisi klien, adalah semua yang dilihat oleh pengguna dan interaksi apa yang terjadi di browser.

Backend adalah segala hal yang berhubungan dengan server (seperti di situs atau cloud) dan database. Ini adalah mesin yang bekerja di belakang layar yang tidak terlihat atau berinteraksi langsung dengan pengguna, tetapi dapat memberikan kekuatan pada apa yang terjadi. Pengembang back-end fokus pada database, skrip, dan arsitektur situs web. Kode tertulis membantu mengirim database informasi ke browser.

Biasanya, orang yang berprofesi sebagai backend developer dikenal sebagai pemecah masalah yang terbaik. Diasumsikan bahwa ia akan menggunakan pemikiran logis saat melakukan tugas.

Selain itu, mereka lebih memilih fitur dan sistem daripada tampilan yang terlihat oleh konsumen. Dengan demikian, pekerjaan backend dimulai dengan tata letak atau antarmuka web yang dikembangkan oleh front end.

Dari tata letak, mereka memilih sistem yang sesuai atau sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau perusahaan. Oleh karena itu, sudah tidak aneh jika keduanya tak dapat dipisahkan. Back end developer memiliki beberapa tugas dasat. Menurut Career Explorer, berikut adalah beberapa peran dari profesi tersebut:

  • Membuat, mengintegrasikan, dan mengelola database
  • Bekerja dengan kerangka kerja back-end untuk membuat perangkat lunak sisi server
  • Teknologi server web
  • integrasi cloud computing
  • menggunakan bahasa pemrograman server-side
  • bekerja dengan sistem operasi
  • Mengelola dan mengembangkan sistem manajemen konten
  • integrasi API
  • Pengaturan keamanan dan pencegahan peretasan
  • Analisis laporan dan statistik

 

Skill yang Harus Dimiliki
Ada berbagai keterampilan non-teknis dan teknis yang harus dimiliki back end developer. Keterampilan non-teknis yang harus dimiliki back end developer meliputi:

  • senang dengan proses analisis
  • senang dengan proses analisis
  • senang dengan proses analisis
  • senang dengan proses analisis
  • senang dengan proses analisis

 

Tidak hanya itu, berikut beberapa skill teknis yang harus dimiliki oleh back end developer:

  1. Skill teknis pertama dan yang paling penting, pahamilah maksud dari server dan apa saja jenis-jenis server. Sekarang ada berbagai pengertian tentang server itu sendiri. Pengertian yang berbeda berarti server memiliki pengertian yang berbeda-beda dan tidak sedikit pula yang berbeda dengan server itu sendiri.
  2. Pelajari tentang database dan HTTP. Database adalah medium penyimpanan sebuah data.
    Ini semua data terkait web yang disimpan, dari data dari web hingga input pengguna. Nah, untuk memasukkan data, pengguna menggunakan HTTP.
  3. Kamu harus tahu apa itu Application Programming Interface (API).

 

API adalah serangkaian perintah, fungsi, dan protokol yang dapat digunakan oleh programmer saat membuat perangkat lunak untuk sistem operasi tertentu. API memungkinkan pemrogram untuk berinteraksi dengan sistem operasi. Dalam posisi ini, keterampilan tentang REST dan SOAP atau sering juga disebut sebagai arsitektur API, merupakan hal yang diinginkan dalam posisi ini. Selain itu, keterampilan lain yang harus dimiliki oleh pengembang akhir adalah pemahaman tentang bahasa pemrograman.

Bahasa Pemrograman untuk Back End Developer
Terlepas dari kepentingan front-end developer, dan seberapa bagus website, percuma saja jika tidak diback-up dengan back-end yang handal.

Pasalnya, seperti dijelaskan di atas, backend harus melakukan perhitungan, mengolah formulir, menyimpan data dan sebagainya. Karena tugas yang kompleks, backend perlu mengetahui beberapa bahasa pemrograman. Beberapa termasuk PHP, Python, Node.js, dan SQL.

Selain itu, menurut Skillcrush, Ruby juga sebagai bahasa pemrograman untuk orang-orang yang memposisikan backend. Penggunaan beberapa bahasa pemrograman kembali ke masing-masing backend, meskipun beberapa mungkin memerlukannya karena sifat umum penggunaan.

Dari bahasa pemrograman yang disebutkan di atas, PHP adalah yang paling populer. Menurut w3techs.com, 78,4% situs web yang menggunakan teknologi backend menggunakan PHP.

Ketersediaan media pembelajaran dan kursus pelatihan yang tersedia dengan harga terjangkau telah berkontribusi pada popularitas PHP. PHP juga merupakan pilihan akhir karena banyak kegunaannya. Terakhir, jika Anda memutuskan untuk menjadi back end developer, belajar PHP akan sangat menguntungkan.

Alasannya, tidak hanya bahasanya yang mudah dipelajari, tetapi juga digunakan oleh bisnis sebagai bahasa pemrograman dasar. Karena dapat bekerja dengan posisi front-end, back-end developer juga memiliki pemahaman tentang bahasa pemrograman seperti HTML dan CSS.