Pentingnya listrik dalam kehidupan sehari-hari.
Karena Di zaman yang serba modern ini, perkembangan teknologi menuntut manusia untuk menggunakan bantuan listrik dalam beraktivitas seperti penerangan, charging handphone, laptop, memasak, mencuci, dan lain sebagainya.
Bisa dibayangkan jika tiba-tiba listrik padam, otomatis pekerjaan akan sedikit terganggu dan akhirnya tidak selesai. Jadi, dari mana listrik itu berasal?
Bagaimana Sejarah Listrik Ditemukan?
Penemuan listrik dimulai oleh seorang sarjana Yunani bernama Thales pada tahun 640 – 546 SM. Pada saat yang sama, dia menyeka rambut kuningnya (elektron dalam bahasa Yunani) dengan rambut kucing dan melepaskan bulunya.
Karena penasaran, dia juga menulis tentang karet kuning. Fenomena yang dialami mencerminkan apa yang disebut arus listrik statis. Namun, saat itu dia belum mengetahui nama acara tersebut.
Penelitian tentang gerak amber kemudian dilanjutkan oleh seorang ilmuwan Inggris bernama William Gilbert pada tahun 1733. Ia mengatakan bahwa fenomena yang dialami Thales adalah listrik, yang berasal dari kata Yunani Electron atau amber.
Selanjutnya pada tahun 1739, du du Fay Prancis akhirnya menyadari bahwa listrik yang dimaksud termasuk kutub Positif dan Negatif (+ dan -).
Penelitian ini kemudian dikembangkan oleh Benjamin Franklin, ia adalah seorang ilmuwan Amerika sekaligus penulis, penerbit, dan diplomat. Franklin juga membuktikan bahwa petir adalah listrik alami.
Masih penasaran, dia melakukan eksperimen. Pada saat itu Franklin menerbangkan layang-layang menggunakan kunci besi di bawahnya.
Saat petir menyambar, api kecil mulai menyambar kunci dan melompat ke pergelangan tangannya.
Pada 1800-an, Alessandro Volta berpendapat bahwa listrik benar-benar seperti air. Yaitu, listrik memiliki banyak manfaat karena jumlah energinya yang besar.
Akhirnya, ia berhasil membuat baterai dari tumpukan volta yang terbuat dari pelat tipis tembaga dan seng, kemudian dipisahkan dengan karton basah. Inilah asal muasal ditemukannya baterai sebagai sumber energi listrik.
Penelitian tentang listrik terus dilakukan hingga pada akhirnya Michael Faraday menemukan salah satu jenis listrik, yaitu Elektromagnetik.
Menurutnya, jika listrik dapat menghasilkan magnet (seperti pada percobaan pertama), mengapa magnet tidak dapat menghasilkan listrik?
Pertanyaan itu akhirnya terjawab pada tahun 1831. Faraday menyimpulkan bahwa listrik dapat menghasilkan magnet dan perak. Dia menemukan adanya magnet yang bergerak di dalam gulungan kawat tembaga.
Ternyata, arus listrik kecil bisa mengalir melalui kabel. Hingga saat ini muncul apa yang disebut dinamo generator listrik atau generator listrik.
Begitulah listrik ternyata dapat digunakan sebagai energi untuk membantu aktivitas Anda sehari-hari, ternyata tidak semudah yang Anda bayangkan.
Ada banyak proses yang perlu dipelajari para ilmuwan, mulai dari benda sederhana seperti bulu kucing, logam, baterai, hingga yang disebut energi listrik.
Dapat disimpulkan bahwa apa yang terjadi di masa sekarang adalah proses menuju sesuatu yang lebih baik.
Semoga ilmu kelistrikan ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa di dunia ini tidak ada yang instan, semuanya membutuhkan proses untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dan pentingnya listrik dalam kehidupan sehari-hari.