Mewaspadai serangan virus Malware – Peneliti keamanan siber mengatakan bahwa terjadi peningkatan serangan malware di Indonesia yang terus ramai terjadi, sehingga para pekerja yang bekerja dari rumah atau work from home (WFH) perlu lebih waspada. Pasalnya, kini di Indonesia telah ada 9 juta ancaman malware yang memata-matai pekerja dan perusahaan yang sedang melakukan WFH.
Selain itu juga, menurut laporan dari Kaspersky Security Network (KSN) kuartal kedua (April-Juni) 2021 Indonesia, satu dari lima pengguna internet di Indonesia hampir ikut terpapar ancaman internet pada kuartal kedua tahun ini.
Selain itu, pemerintah kini telah meningkatkan Batasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Akibatnya, banyak sekali para pekerja yang harus kembali bekerja dari rumah. Antara bulan April sampai bulan Juni, Kaspersky mendeteksi dan telah memblokir hingga 18.448.946 ancaman siber di dunia maya pada komputer peserta KSN anonim di negara Indonesia.
Ini adalah peningkatan 92 persen dari kuartal pertama tahun ini ketika 9.639.740 malware terdaftar secara online. Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020, peluang atau kesempatan untuk terjadinya ancaman sebesar 208%. Dengan data tersebut, Negara Indonesia juga menempati peringkat ke-68 dunia dalam hal bahaya yang ditimbulkan oleh internet.
Yeo Siang Tiong General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky lewat keterangan resmi berkata bahwa “Faktor manusia tetap menjadi titik terlemah dalam lanskap dunia maya, sehingga perusahaan perlu menangani masalah ini dengan serius.”
Serangan malware USB mereda
Menurut Kaspersky, jumlah bahaya infeksi virus malware lokal telah menurun di Indonesia. Infeksi lokal berarti virus menyebar ke komputer atau laptop pengguna melalui perangkat keras, bukan Internet. Contohnya adalah malware yang menyebar melalui drive USB, CD dan DVD, dan metode offline lainnya. Biasanya, transmisi menggunakan metode ini akan menyebarkan worm dan virus file.
Secara keseluruhan, 22,9 persen pengguna telah menjadi sasaran ancaman lokal dari periode bulan April hingga Juni 2021. Kaspersky melaporkan bahwa ada 17.975.442 insiden lokal pada komputer peserta KSN di Indonesia. Jumlah ini turun 33 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan data tersebut, Indonesia juga menempati peringkat ke-77 dunia.
Penurunan terus mengancam secara lokal karena kantor perumahan, tekanan di seluruh kantor atau saat bekerja dekat dengan beberapa dari mereka secara fisik. Perlindungan dari serangan offline tidak hanya memerlukan solusi anti-virus yang dapat menangani objek yang terinfeksi, tetapi juga firewall, fungsionalitas anti-rootkit, dan kontrol atas media penyimpanan yang dapat dipindahkan.
Bagaimana mencegah serangan malware
Berikut adalah beberapa solusi yang berfungsi untuk melindungi pengguna dan perusahaan dari serangan malware, ciantaranya:
a. Selalu periksa tautan (link) atau di email sebelum mengklik, meskipun pengirimnya tampak tidak yakin. Karena bisa jadi link palsu atau link phising menggunakan akun dari email rekan yang dibajak.
b. Pelajari tentang keamanan siber untuk menemukan cara terbaik, dimulai dengan yang termudah seperti membuat kata sandi.
c. Mengirimkan data pribadi pelanggan secara ketat kepada rekan kerja jika benar-benar diperlukan untuk tujuan tersebut. Karena transfer data yang sembrono meningkatkan risiko kebocoran data.
d. Selalu gunakan perangkat lunak yang sah yang diunduh dari sumber resmi.
e. Cadangkan data penting dan perbarui peralatan dan aplikasi TI secara berkala untuk menghindari pelanggaran keamanan yang mengarah pada pelanggaran keamanan.
f. Instal perangkat lunak keamanan lengkap untuk setiap server, PC, dan perangkat lain yang diinstal.
g. Melaksanakan audit keamanan secara berkala dan terintegrasi untuk infrastruktur TI di organisasi perusahaan.